Buku : How to be a successful investor
Penulis : William cai
Review : Wacasik
1. Strategi jangka pendek
2. Strategi short-sell
Contoh : kita yakin bahwa harga saham A akan turun minggu depan. Harga saham tersebut hari ini 1$ perlembar. Kita dapat meminjam dulu 1.000 lembar saham A dari broker dan segera menjualnya ke pasar di harga 1$ perlembar seminggu kemudian, harga saham A turun 0.5$ perlembar.
Ketika kita harus mengembalikan pinjaman saham A tersebut ke broker, kita membeli 1000 saham A tersebut ke broker dengan total $500 saja. Sisa $500 lagi menjadi profit kita.
Namun keadaan bisa saja berlawanan jika ternyata berlawanan dengan ekpektasi , harga saham A ternyata naik menjadi 1,5 per lembar. Dengan demikian kita harus membayar ekstra 500$ Ketika mengembalikannya
3. Strategi margin
Membeli saham dengan margin berarti kita membeli saham bukan dengan uang kita tetapi dengan cara meminjam dengan broker
4. Strategi momentum “buy high sel higher”
Strategi momentum biasa digunakan untuk mempelajari pergerakan dari kenaikan atau turunnya harga untuk mengidentifikasi kesempatan berinvestasi
5. Strategi pola menyamping (sideway)
Strategi ini merupakan unutk kamu bisa membacanya di buku ini untuk lebih lengkapnya.
6. Buy and hold
Para ahli keuangan pada 1990-an banyaj merekomendasikan strategi buy and hold. Portofolio yang dibentuk biasanya terbentuk atas saham, obligasi, dan deposito yang kemudian dipegang jangka waktu yang lama
7. Dollar cost averaging(dca)
Strategi ini lumayan popular karena sama saja kita dengan menabung. Kita membeli saham yang sama disetiap bulannya atau minggunya
8. Strategi tangga (ladder)
Strategi ladder cocok Ketika pada situasi suku bunga diperkirakan akan turun sebab investasi kita akan terkunci di investasi dengan bunga yang lebih tinggi
9. Mengelola investasi diversifikasi
Dengan cara membagi portofolio ke banyak saham